Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Setelah erupsi eksplosif Gunung Merapi

Setelah erupsi eksplosif Gunung Merapi yang cukup lama, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat memperkirakan kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp7 triliun.

"Rp7 triliun itu merupakan kerugian yang dihitung secara keseluruhan," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, kepada VIVAnews.com di ruang tunggu VVIP Bandara Adisoetjipto, Yogyakarta, usai kunjungan ke Sleman, Minggu 23 Januari 2011.

Menurut dia, kerugian itu di antaranya meliputi kerusakan infrastruktur, rumah-rumah penduduk yang hancur, hingga terganggunya kegiatan ekonomi penduduk. "Itu dihitung semuanya, termasuk berkurangnya tamu-tamu hotel," ujar dia.

Namun, Agung menjelaskan, perkiraan kerugian itu tidak semuanya bisa dibebankan kepada pemerintah. Meski demikian, pemerintah akan memperbaiki sarana dan prasarana umum, sehingga jalan-jalan tidak lagi terputus.

Selain itu, Agung menambahkan, sungai-sungai diharapkan bisa dialiri aliran lahar dingin untuk mengantisipasi supaya tidak lagi menerjang rumah penduduk. "Itu yang bisa dilakukan pemerintah," ujarnya.

Agung mengatakan, secara keseluruhan dirinya belum mengetahui detail nilai kerugian di masing-masing sektor. "Tapi, saya perkirakan kerugian yang paling besar terutama dari sisi ekonomi. Seperti perkebunan salak yang menghasilkan nilai kerugian sekitar Rp240 miliar," katanya.

Selain itu, menurut dia, banyak kegiatan perekonomian yang macet akibat dampak letusan Gunung Merapi.