Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penambahan kuota bahan bakar minyak

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam Rancangan APBN Perubahan 2011 sebesar 1,9 juta kiloliter (kl). Tambahan volume BBM bersubsidi itu disebabkan rencana pengaturan belum terlaksana.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H Legowo dalam paparannya pada rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR terkait Asumsi Makro RAPBN Perubahan 2011, Rabu (6/7/2011) di Jakarta.

Kuota BBM bersubsidi dalam APBN 2011 sebesar 38,59 juta kl dengan rincian premium 23,19 juta kl, minyak tanah atau kerosin 2,23 juta kl, dan solar 13,08 juta kl. Namun, ternyata realisasi sampai 15 Juni menunjukkan, realisasi konsumsi premium 11,03 juta kl (105 persen) dan minyak solar 6,32 juta kl (106 persen).

Atas dasar itu, Kementerian ESDM mengusulkan penambahan kuota BBM bersubsidi sebesar 1,9 juta kl atau kuota BBM bersubsidi menjadi 40,49 juta kl dalam RAPBN Perubahan 2011. Dengan rincian, kuota premium naik jadi 24,54 juta kl dan kuota minyak solar menjadi 14,15 juta kl. Penambahan volume BBM bersubsidi ini disebabkan rencana pengaturan belum terlaksana dan pertumbuhan jumlah kendaraan di atas rata-rata.

Penyebab lain adalah disparitas atau perbedaan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi yang menyebabkan migrasi konsumen nonsubsidi ke BBM subsidi dan penyelewengan BBM ke industri," kata Evita menegaskan.

Dengan semakin lebarnya disparitas harga maka konsumsi BBM bersubsidi menjadi meningkat," ujarnya. Sementara penjualan pertamax pada bulan Juni 2011 naik dibandingkan bulan sebelumnya sebagai dampak dari sosialisasi pengaturan BBM bersubsidi dan turunnya harga pertamax.

Disparitas harga BBM subsidi dan nonsubsidi diharapkan turun. Hal ini sebagai dampak pelaksanaan kebijakan pengaturan BBM bersubsidi hanya dengan upaya penguatan kelembagaan (Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas dan PT Pertamina) dan berdasarkan kecenderungan penurunan harga minyak yang akan mengurangi disparitas harga BBM subsidi dan nonsubsidi. Demikian catatan online Cililins yang berjudul Penambahan kuota bahan bakar minyak.