Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Forum Komunikasi Petugas Parkir Yogyakarta

Ketua Forum Komunikasi Petugas Parkir Yogyakarta (FKPPY), Sigit Karlana Putra (43) mengaku kecewa dengan perilaku sejumlah petugas parkir yang tidak tertib. Pengarahan yang dilakukan oleh FKPPY tentang etika dan tata cara parkir sering dilanggar oleh beberapa petugas parkir.

Perilaku petugas parkir yang menjadi sorotan Sigit adalah penataan parkir yang mengganggu kepentingan umum. Menurut Sigit, aktivitas parkir tidak boleh merampas hak pejalan kaki, terutama akses jalan khusus yang diperuntukan bagi kaum difabel. “Kami sering memberikan sapaan simpatik bagi juru parkir yang masih menggunakan jalur difabel untuk parkir kendaraan,” ujarnya kepada Tribun, Sabtu (4/12/2010).

Pemandangan yang dimaksud Sigit ini bisa dijumpai di sepanjang Jalan P Mangkubumi. Trotoar yang ada di kawasan tersebut sudah beralih fungsi. Fasilitas yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki dipenuhi dengan sejumlah mobil yang diparkir di tempat tersebut.

Pemandangan serupa juga terlihat di sepanjang Jalan Cik di Tiro. Sejumlah mobil diparkir sejajar di kiri jalan, mulai dari samping RSU Panti Rapih hingga seberang Kampus UII. Selain memenuhi trotoar, mobil-mobil yang diparkir juga menggunakan jalur khusus yang diperuntukkan untuk kaum difabel.

Sebagai Ketua FKPPY, Sigit selalu melakukan evaluasi terhadap para juru parkir (Jukir). Menurutnya, evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja yang dilakukan jukir selama satu bulan. Dia juga menambahkan apabila ada Jukir yang tidak memahami fungsi difabel dan pengaturan lahan parkir, maka dilakukan diskusi antar Jukir yang dilakukan setiap tanggal 15.

“Kami biasanya memberi pemahaman dan teguran kepada jukir yang belum bisa tertib untuk melayani parkir,” tambahnya

Menurut bapak tiga anak ini, penggunaan jalan khusus difabel dan bahu jalan untuk kepentingan parkir, adalah suatu bentuk tindakan jukir nakal untuk menambah setoran. Dia juga menjelaskan bahwa sekarang ini beberapa Jukir sudah memahami dan menghormati difabel. “Sejauh ini hampir semua Jukir sudah memahami jalur khusus untuk kaum difabel,” katanya.

Purnomo Raharjo, Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menjelaskan, Unit Pengendalian Operasional juga melakukan operasi ketertiban yang dilakukan setiap hari. “Selama ini belum ditemukan adanya penyalahgunaan jalur khusus difabel untuk tempat parkir,” katanya. Demikian catatan online Cililins tentang Forum Komunikasi Petugas Parkir Yogyakarta.